Blokade Arab Saudi atas Yaman Tidak Seramai Israel-Palestina. Mengapa?
Blokade Arab Saudi dan Israel |
Beberapa minggu ini koalisi Arab Saudi melakukan blokade atas Yaman.
Blokade ini dilakukan atas respon rudal yang ditembakan oleh Yaman yang
hampir menghantam Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Arab
saudi 4 November 2017 lalu, untungnya rudal ini berhasi dicegat di
udara. Rudal yang ditembakan tersebut diklaim milik kelompok Houthi,
serangan tersebut sebagai aksi balasan atas operasi militer Saudi yang
menewaskan warga sipil di negara dengan Ibu Kota Sana'a, Yaman yang saat
ini menduduki dan mengendalikan pemerintah Yaman.
Dikutip dari
antaranews, pada 2016, koalisi tersebut bertanggung jawab atas 683
korban anak-anak dan 38 serangan terverifikasi di sekolah dan rumah
sakit menurut laporan PBB. Oleh karena itu koalisi pimpinan Arab Saudi
yang bertempur di Yaman pada Kamis masuk dalam daftar hitam PBB karena
membunuh dan melukai anak-anak, memicu seruan baru dari
kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk meningkatkan tekanan pada
Riyadh terkait konflik tersebut. Namun, hal ini tidak seramai konflik
antara Israel - Palestina
Aksi Solidaritas Palestina |
Berbeda dengan aksi blokade yang dilakukan Koalisi Arab saudi atas
Yaman. Blokade Israel di jalur gaza banyak menimbulkan sentimen dari
masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat muslim. Aksi-aksi menolak
kebiadaban Israel begitu marak diberbagai daerah. Lalu, mengapa Blokade
Arab Saudi atas Yaman tidak seramai aksi-aksi bela palestina, padahal
kalau boleh dibilang keduanya sama-sama kasus kemanusiaan dan sama-sama
membuat penderitaan bagi rakyat palestina maupun Yaman. Apakah karena
dua negara yang berkonflik merupakan sama-sama negara Islam atau karena
Negara Arab Saudi yang menjadi "kiblat" umat Islam Indonesia?
Pendapatmu?
Comments
Post a Comment